Excavator.
- Home
- Cerita ngentot
- Excavator.
“Heh.. piye? Truk mu wis dadi?.” Ucapku.
“Durung pak, lagek ditukokke as ning ngisor.” timpal seorang supir. ” Wis gak usah nesu wae, rono mangkat tuku bir 5.” perintahku sambil memberikan uang padanya. Oh iya, namaku bimo, 22 tahun masih single. seorang yang bekerja di sebuah proyek nasional, wajahku tak tampan, juga tak jelek amat. Kulit semakin menghitam karena pekerjaan. Aku bekerja sebagai supervisor yang mengurusi kendaraan kendaraan proyek dari truk sampai alat berat seperti dozer, exca hingga crane. Kembali ke percakapan tadi, adalah percakapanku dengan seorang supir truk di sebuah bengkel langganan karena as roda nya patah. Tak lama kemudian ia sudah sampai ke bengkel lagi sambil menenteng plastik berisi bir. ” Kih pak bir e” ucap sopir sambil masuk bengkel untuk mengambil gelas. ” Joss..seger nek iki awan-awan ngene ngebir” Ucapku sambil membuka plastik. ” Lah bangsat , lhapo ono a.o ne mbarang lek” tanyaku setengah berteriak karena dia di dalam. ” Ben e sekalian, kadung mumet pak” jawabnya dari dalam. Oh iya, bengkel langganan perusahaan kami merupakan bengkel sekaligus warung makan, pemiliknya merupakan suami istri yang tinggal di bengkel, istrinya yang bertugas berjualan diwarung bernama mbak yani, umur 36 tahun dengan wajah yang cantik dan payudara indah yang akhirnya kuketahui berukuran 36 juga sama dg umurnya. Yang paling kusuka dari mbak yeni adalah bokongnya yang super seksi, ia memiliki anak perempuan yang masih kelas 3 SD. Sedangkan suaminya 45 tahun seorang montir yang hampir tiap hari memperbaiki truk dari perusahaan kami. Singkat cerita supir tadipun sudah membuka bir dan menuangkannya ke gelas sambil memberikan kepadaku ” kie pak dombe ben sweger kaya mbak yani.” Ucapnya lirih. ” Matamu wi…” timpalku. Sebelum meminumnya aku minta es batu ke mbak yani, karena aku biasa minum bir dingin. ” Mbak, jaluk es batune.” teriakku dr luar, ” jupuk dewe om, aku lagek masak.” timpalnya. Ia memanggilku om karena anaknya sering memanggilku om. ” Oke mbak, ning ndi?.”tanyaku. ” Jar tekok lho? Ng biasane om, gak pindah-pindah es batune” jawabnya. Akupun ke belakang menuju dapur untuk mengambil es batu di peti es, karena jalan yang kulalui melewati mbak yani, tanpa sengaja bokongnya tersenggol, spontan ia nyeletuk ” ojo ngemek i bokong si om.”, “Eh. Opo iyo? Gak sengaja mbak, ganeh gawe dapur og secuil ngene, nek lewat yo mesti senggolan.” sahutku sambil mengambil es batu. Akupun kembali diluar menghabiskan bir dan a.o yang tadi sambil menunggu as roda dipasang, setelah minuman habis dan truk jadi, supirku pun pergi kembali ke garasi karena sudah sore, tanggung kalau mau loading lagi. Aku masih di warung menikmati efek minuman yang pas, aku tak suka minum terlalu banyak. Kalo badan terasa sudah enak, ya udah ga minum lagi. “Eh, om tangi wis mbengi.” Samar samar terdengar suara yang membangunkanku, Ternyata itu adalah mbak yani yang sudah memakai daster gantung dengan belahan dada rendah dan ketiak yang terbuka. Karena aku tiduran di bangku dan posisinya menunduk membangunkan ku, aku yg masih belum sepenuhnya sadar antara mengantuk dan pengaruh minuman tadi seketika memeluknya. Tapi ia langsung bangun dan akupun kaget bilang “maaf mbak. Reflek.” Sambil nyengir. Mbak yeni malah senyum dan berkata ” dasar cah nom weruh wong dasteran gak nganggo bh langsung wae disikep.” Tanpa marah sama sekali. ” Untung bojoku sik adus.” Tambahnya. ” Nek raono bojone berarti entuk ya mbak?.” ucapku memancing. Ia hanya menjulurkan lidah dan berucap ” balik kono lho wis jam 9 wengi, golek i bapakmu nko”. Akupun pulang, setelah sampe rumah aku langsung mandi kemudian membuat secangkir kopi dan menikmati rokok. Tiba-tiba terbayang payudara dibalik daster yang bertekstur lembut yang hanya sekejap saja bersentuhan dada denganku. “Oh mbak yani.” gumamku sambil menghembuskan asap rokokku.
Keesokan harinya aku berangkat kerja seperti biasa jam 8 pagi, lanjut briefing membagi tugas . Setelah kupastikan lancar aku kembali ke kantor untuk sekedar cek berkas, aku termasuk orang rajin dalam hal kerja. Karena prisipku adalah “jangan sampai mainmu mengganggu kerjamu.” Intinya setelah tanggungjawab pekerjaanmu selesai, ya ayok main. Jadi kerja lancar mainpun juga lancar hehehe. Sekitar jam 10 ada panggilan masuk dari anak buah bahwa ada exca yang rusak dan harus segera diperbaiki karena untuk kejar target. Akupun kemudian langsung menuju warung mbak yani untuk menemui suaminya. Tak sampai 20 menit akupun sampai, rupanya ia sedang memperbaiki mobil luar kota yang semalem mogok pas di depan bengkelnya. “lek. Biso ning proyek gak? Exca ku ono sing rusak. Soal e gak mungkin kan nek tak gowo rene..butuh cepet ki, tak kei tambahan wis.” rayuku. “Sik, diluk neh dadi ki.” jawabnya sambil tetap utak atik mesin. Aku pun ke warung untuk memesan nasi goreng dan es teh. ” Mbak, biasa sego goreng pedes mbek es teh ya.” ucapku sambil duduk di bangku. ” Oke om.” Jawab mbak yani sambil menuju dapur. Dari bangku aku memperhatikan bongkahan pantat yang bergoyang seksi berbalut dengan celana kain longgar. Hari ini mbak yani memakai kaos oblong agak ketat yang memperlihatkan siluet indah payudara dan perutnya yang agak buncit dipadukan celana panjang kain longgar. Indah! filmbokepjepang.com
Sedang asyik membayangkan mbak yani tiba-tiba suaminya mengagetkanku. ” Opone pak sing rusak exca ne?.” Ucapnya. “Oh , wis bar tah lek..get geti wae. Mesin e jaluk distel meneh. Ilang tenagane lek. Ono sil sing bocor po piye jal di delokke.” Jawabku. ” Oh yowis tak ng proyek sik” ia berucap lagi. ” Oke lek..tulung ya, aku tak mangan sik. Lagi di gawekke, bar mangan aku nyusul.” Timpalku. Suami mbak yani pun akhirnya berangkat menuju proyek. Tak lama kemudian nasi gorengku pun jadi, “aku tak ng mburi sik om meh isah” karo adus, panas banget dino iki” ucapnya sambil meletakkan nasi goreng dan es tehku. Aku tak menjawab, aku langsung memakannya dengan lahap karena lapar. Seperti biasa setelah makan akupun menyalakan rokok, setelah rokok habis aku berniat membawa piring dan gelas ke dapur. Dan saat itulah aku tak sengaja melihat mbak yani hanya memakai celana dalam. ( Jd lokasi bengkel dan warung cuma dipisahkan dengan sekat, warungnya terdiri dari dua sekat, depan untuk warung dan bagian belakang adalah kamar yang menyatu dengan dapur, Tanpa sekat. Sedangkan kamar mandi terpisah dari bangunan utama di belakang bengkel.)
Seketika mbak yani kaget karena tiba-tiba aku masuk ke dapur. Sedangkan mbak yani lagi ganti baju di atas kasur hanya memakai celana dalam sambil mau memakai beha. “Maaf mbak.” Ucapku sambil salah tingkah keluar dari dapur. Aku menyalakan rokok lagi untuk menghilangkan salah tingkahku. Tiba tiba mbak yani duduk disebelahku, ternyata ia memakai daster gantung model kaya kemaren. Dan apa yang membuatku senang adalah ia tak memakai beha, padahal tadi kulihat ia mau memakai beha. ” Ndelokke opo?” Kata mbak yani. “E..e.. gak ndelok opo opo mbak” jawabku gugup sambil menghisap rokok lagi. ” Mau kan wis weruh to om.” Ia malah meledekku. Aku memberanikan diri sambil iseng karena ia tak ada gelagat marah sedikitpun. ” Mbok meneh si mbak..hehe” ucapku nyengir. Ia malah membusungkan dadanya sambil bilang ” nyohhh” dan kemudian nyelonong pergi ke dapur untuk mencuci piring yang aku latakkan tadi di dapur. karena dapat tantangan kata “nyohh” yang ia ucapkan tadi aku nekat ke dapur dan memeluknya dari belakang. “Eh opo sih om..culke gak” ia menyuruhku melepaskan, tapi tidak melawan tangannya masih nyuci piring. -“Hell ! Loske gak rewel nek iki” batinku. Aku memindahkan tanganku ke kedua payudara yang indah itu dan meremasnya. ” Uhhh om..” ia melenguh. “Lhaopo pengen tenan om karo wong tuo koyo aku” ucapnya, ku jawab ” mau sopo sing nawani, ngomong nyohh ngono?” Mbak yani menoleh dan senyum “aku” jawabnya singkat. ” Lha lanjutke gak?” Tanyaku sambil tetap meremas payudara nya. ” Sik om..culke. tak nguci lawang dapur.” Katanya ( pintu dapur=Pintu tengah antara warung dan kamar+dapur). Aku melepasnya, setelah pintu dikunci aku kembali memeluknya dari belakang ia pun kemudian berbalik menghadapku, kami berpelukan dan ia malah mulai mencumbu bibirku. ” Slurrrpp slurrrpp” bunyi cumbuan kami, kami saling memasukkan lidah bertukar liur, ia melepaskan ciumannya sebentar untuk tersenyum kepadaku dan kembali menciumku lagi..”sluurrrpp sluurrrpppp”. Aku mulai meremas payudara lambut itu dari luar daster. “Lhapo gak nganggo beha mbak. Koyo e mau pas aku weruh awakmu lagek meh nganggo beha?” Ucapku sambil melepas ciuman. ” Hehe, sengaja.. aku asline meh nganggo bar kui moro-moro om teko gowo piring, tak pikir sekalian iseng ngerjani om..eh malah aku sing dikerjani.” Ucapnya tersenyum. Kemudian kami kembali bergulat lidah, cukup lama. Tangan kananku yang daritadi memeluk sambil meremas bongkahan pantat sekarang autopilot menurunkan tali daster kiri sehingga terlihatlah payudara indah mbak yani yang sebelah kiri. Kuremas dan kumainkan putingnya, ciumannya semakin menggila. Kami yang sedari tadi berdiri sekarang sudah duduk di ranjang. tak kusadari ia telah menurunkan tali daster kanannya dan meremas sendiri payudaranya. Ciumanku pun turun ke leher jenjangnya dan terus menuju kedua payudaranya. ” Uuhhhh… Ommm teruske, enak om.” Ucapnya. “Slurrrpp…” Aku menghisap kencang puting kanannya, sedangkan tangan kananku memilin puting kirinya. dasternya tertahan di perutnya. Sekejap kuhentikan sedot menyedotku. Ia membuka kaos dan celanaku, sekarang aku hanya memakai celana dalam dengan kepala kontolku yang menyembul menampakkan helm perangnya. “Dowo banget mas nganti klewat seko kandange” ucapnya. “Hehe” jawabku sambil merogoh celana dalam mbak yani dari dalam dasternya. Aku sengaja tidak melepaskan dasternya karena aku suka wanita berdaster. Terlihat seksi. Uh! photomemek.com
Setelah celana dalam terlepas aku memeluknya dalam posisi duduk di ranjang dari belakang, tanganku mulai mengobel memek basahnya dan tangan satunya meremas payudaranya sedang mulutku mencumbu lehernya.. ” aku mbok opo ke tho om … Kok enak ngene”. Aku tak memperdulikannya.. ia terus meracau ” omm…terusss uhhhh tempik ku enak om” ” uuhhhh susuku remes terus om nikma..aa..at” aku terus mengocok memeknya semakin lama ku kocok semakin kencang.. ia pun mengejang ” aku me..e.e.etu o…h.hhmm” katanya menahan nikmat. ” Opo sing metu, aku kon metu?.” Tanyaku meledeknya. ” Gak om..aku durung ngrasakke kontolmu..ojo metu sik, ngger kene” jawabnya ngos-ngosan. Setelah itu aku berbaring, mbak yani melepaskan celana dalamku dan keluarlah kontol panjangku yang tak begitu besar ( tapi panjang ) . ” Ncen e dowo tenan” celetuknya. Iya langsung melahap kontol ku.. what!! Blowjobnya like a pro ! ” Uhhhh cangkemmu enak mbak” racau ku. ” Kontol mu yo enak om, ngerti ngene ket biyen” jawabnya tersenyum manis menghadapku untuk kemudian melanjutkan menikmati kontolku. “Ugghh oohghhhh” wkwkwk suara mbak yani tersedak karena kutekan kepalanya sampe mentok. “Omm nakal” sambil mencubit pahaku..” wkwkw” aku tertawa. Sengaka aku melakukan itu agar ia melepas kontolku, kalau tidak aku bisa jebol. Hahaha
“Om lebokke yo..wis banjir neh tempikku. Wis gatel pengen leboni” rengek mbak yani, ” leboni opo mbak?” Jawabku iseng “kui” sambil menunjuk kontolku ” kui opo, kua kui” jawabku lagi.. tiba tiba ia langsung meletakkan memek nya diatas kontolku dan “bleesssss” mentok. “Uhhh” lenguhku linu karena tiba tiba, mbak yani tersenyum kemudian memelukku dan berbisik di telingaku menjawab pertanyaan tadi ” k o n t o l ” ucap mbak yani singkat sambil menaik turunkan bokong seksinya…tanganku pun meremas bokongnya yang naik turun sedangkan mulutku sibuk bercumbu dengan mulut mbak yani..” plok plok plok” bunyi itu samar terdengar karena beradu dengan suara mobil yang berlalu lalang di depan warung. Ia pun menyudahi ciumannya, bangkit dan membimbing tangan ku ke payudara nya, ia bergoyang sambil tangannya menggelungkan rambutnya, benar benar pemandangan yang sangat indah, Ia terus bergoyang kesetanan. Seperti melepas beban yang lama terpendam. “Mbak gantian, aku sing tak main” ucapku. Ia pun turun dan kusuruh untuk nungging. “Plaaaakkk plaaaakkk” suara tamparan ku ke bokong seksinya.. “uhhhh omm..ayo” rengeknya. Aku langsung memasukkan kontolku. Dan menggenjotnya dengan ritme sedang tinggi sedang tinggi.. ” plok plokk plokkk” suara dari tubuhku yang beradu pada bokongnya. Dengan posisi ini aku bisa mementokkan kontolku, dan akhirnya ia mengejang untuk kedua kalinya “uuuuuuhhhhh enaa..aaak omomm omm, eehhhnm aku me..tu me…nehh aahhkkk” “aaarggghhh” ia menjerit karena aku langsung menggenjotnya lagi “dilluu..ukk om tak liren” ia merengek. Aku tak memperdulikan, aku terpesona dengan bokong nya yang bergetar indah sekali. Aku mengganti posisi tanpa melepas kontolku, aku tiduran dan sekarang mbak yani di atas dan membelakangi ku..agar aku bisa melihat bokongnya. Ternyata ia sudah agak pulih, kembali goyangan binalnya menggoyang kontolku ” terus mbak…wenak banget tempikmu” suruhku ” siap ommm…tempik ku durung tau seenak iki” “uuuhhh ohhhhh” jawabnya. Aku pun ingin keluar, akhirnya pertahananku di ujung tanduk. ” Mbak hop..aku mehh hh metu” ucapku, ia malah mempercepat goyangannya dan berkata ” tokke njee….e.e.e..ero tanggunggg ehhhmmm a..ku yo mee.hhhh me..tuuu nehh” dan “aaahhhhhhh ooohhh uuhhh aku mee tu mbakkk” ” aku yo meee…tuu ommm emmm ohhh nikmmat kontolmmm..uuuuhhh” sambil ku pegang bokong nya agar kontolku masuk mentok ke memeknya dan mengeluarkan semburannya yang cukup banyak..ia pun ambruk ke depan ” suwun mbak..enak banget tempikmu ” ucapku. Ia tak menjawab dan melepas kontolku. Melelehlah magma mix ku dan mbak yani. Ia tersenyum manis kepadaku dan berkata ” gara gara koe om” , “kok isone ” ( tanyaku”. “Gara-gara perusahaan e om..gawean e akeh terus, bojo ku nek wengi keselen, bar adus turu. Akune gak tau di turoni, iyo duit e dadi akeh tapi aku yo butuh kui” katanya sambil menunjuk kontolku yang mulai mengantuk wkwk. Mbak yani pamit mandi dan aku melihat hp ku.. ” shit!! Wis jam 4″ batinku. Aku bergegas memakai pakaian kerjaku lagi pada saat itu aku melihat beha yang tadi akan dipakai mbak yani. 36C. Oh that the size of beautiful breast . Aku menyusul mbak yani ke kamar mandi ” Mbak pamit wis sore” ucapku pada mbak yani sambil nyelonong masuk dan mencumbu bibirnya sekali lagi “uh” ia tersenyum. Kemudian aku kembali ke proyek, memastikan exca sudah selesai. Dan benar suami mbak yani baru selesai. Dan exca sudah lancar lagi, servis suami istri itu memang top. Suaminya servis exca perusahaan, sedangkan istrinya servis excaku yang panjang.
Sekian cerita pertamaku, masih ada cerita lain. Mohon koreksinya suhu suhu.,,,,,,,,,,,,,,,,,